Selasa, 16 Oktober 2012

Memori yang Tak Terlupakan

Saya disini akan membagi pengalaman saya,dimana pengalaman tersebut tidak pernah dapat saya lupakan. Pengalaman ini terjadi pada akhir bulan juli, tepatnya pada tanggal  27 juli 2010 malam hari. Waktu itu saya dalam kondisi tidur dimana pagi harinya saya bangun dan mengingat kejadian pada saat saya tidur. Saya mendapatkan mimpi dimana setting tempat yang ada dalam bayangan saya adalah gundukan tanah dikelilingi tanah coklat, dan eyang yang sangat saya cintai sedang duduk digundukan tanah tersebut ( Pada saat itu eyang saya masih dalam kondisi sakit akibat jatuh saat berjalan dan tulang panggulnya retak kemudian dioperasi, eyang saya tidak bisa berjalan sehingga hanya bisa beraktifitas ditempat tidur ) Saya lalu menggendong atau lebih tepatnya memapah eyang saya untuk berdiri dan saya berucap pada eyang saya “Eyang, ayo berdiri ikut aku,masa mau duduk disitu. Memangnya eyang mau ngapain? Ayo ikut aku Eyang.” Lalu eyang berbicara kepadaku “eyang mau disini.” Kemudian aku melihat semua orang tiba – tiba berkumpul bersama – sama. Aku meihat semua om aku, papa, saudara – saudaraku berkumpul.

Dua hari kemudian saat sore hari sewaktu aku mandi, aku mendengar bahwa ada berita duka dari semarang. Aku mendengar bahwa eyang aku sudah meninggal pada jam 5 sore tadi, Aku langsung menangis didalam kamar mandi dan aku merasa seharusnya aku mengurus eyang aku disemarang. Eyang aku sangat menyayangi aku, dia merawat aku dari aku kecil sampai aku dewasa. Aku menyesal karena aku belum bisa memberikan apa-apa. Seandainya aku melanjutkan kuliah disemarang dan mengurus eyang aku mungkin kejadian tidak akan seperti ini. Aku terpuruk karena pengalaman pertamaku ini sangat buruk dalam hidupku. Aku kehilangan orang yang paling aku cintai. Dalam perjalanan menuju semarang, aku tak henti – hentinya meangis. Aku menyesal, aku masih tidak menerima semua ini. Masih banyak janji yang belum bisa aku tepati. Sewaktu itu aku hanya berfikir untuk ikut dengan eyang, aku ingin bersama eyang dan merawatnya. Aku ingin eyang membawa aku bersamanya. Aku ingin bersama – sama eyang, doaku waktu itu supaya aku juga dibawa bersama dengan eyang.

Pada tanggal 30 agustus pagi hari aku tiba disemarang. Aku melihat eyangku sudah tidur dengan penuh senyuman, tapi aku tetap menangis melihat orang yang paling aku sayangi sudah tergolek tak berdaya. Pemakaman dilakukan pada jam 1 siang,aku melihat proses penguburannya. Aku melihat eyangku dibaringkan ditanah kemudian ditutupi oleh papan – papan kayu selanjutnya ditimbun oleh tanah. Aku membayangkan bahwa tidur di dalam sana pastilah sangat dingin dan sepi.

Keesokan harinya saat siang hari aku masih memikirkan eyangku. Kemudian untuk membuang pikiran – pikiran itu maka aku menyapu teras depan rumah.  Aku menyapu sendirian kemudian aku mencium bau bunga melati ( Baunya khas eyang sewaktu hari pemakaman  ) aku kemudian bebicara sendiri seperti sedang mengajak bicara eyangku. Setiap aku melangkah kemana pasti bau melati selalu disampingku. Aku akhirnya mengerti bahwa eyangku menyayangiku dan tidak mau aku selalu bersedih.

Inilah pengalamanku yang tidak bisa aku lupakan.Pengalaman terburuk dalam hidupku saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar